Walisongo menjadikan kota Demak sebagai pusat penyebaran agama Islam. Menurut sejarahnya, Islam dan pedagang Islam adalah hasil peradaban kota. Oleh karena itu, dapat dimengerti mengapa orang-orang Islam yang datang ke Demak dan kota-kota pantai utara Jawa umumnya adalah pedagang, atau menjalankan dua aktivitas sekaligus, yaitu menyebarkan agama dan berniaga
Demak |
Belum banyak literatur yang memaparkan sejak kapan Demak telah menduduki tempat penting di aspek perdagangan. Sumber cukup kuat mengenai Demak di kancah perdagangan internasional barangkali berasal dari prasasti zaman Majapahit pada masa pemerintahan Hayam Wuruk. Disebutkan bahwa nama Demak (Dmak) menjadi salah satu dari 33 pangkalan dari jaringan Iintas air pada masa itu.
Sebuah peta kuno juga memperlihatkan bahwa Demak menjadi simpul penting dalam lalu lintas perdagangan di Jalur Rempah. Terdapat kota-kota dengan menara berwarna merah sebagaimana ditandai dengan oval berwarna biru dan kuning. Kota itu adalah Banten, Daramayo (Indramayu), Dama (Demak), dan Lapara (Jepara). Peta ini berbahasa Latin dan sepertinya menjadi peta yang digunakan oleh pelayar-pelayar asing dalam menapaktilasi kota-kota pelabuhan besar, di mana Demak menjadi salah satunya
Peta Demak Kuno |
Post a Comment
Post a Comment