Modul
belajar mandiri ini memberikan pengamalan belajar bagi calon guru PPPK dalam
memahami teori dan konsep pembelajaran tentang Bahasa Indonesia pada
jenjang PGSD.
Komponen-komponen di dalam modul belajar mandiri ini dikembangkan dengan tujuan agar calon guru PPPK dapat dengan mudah memahami materi esensial terkait Ragam Teks dan Satuan Bahasa Pembentuk Teks, Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks Fiksi, Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks Nonfiksi, dan Apresiasi dan Kreasi Sastra Anak,sekaligus meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Pembelajaran 1: Ragam Teks dan Satuan Bahasa Pembentuk Teks
Ragam teks adalah macam-macam atau jenis-jenis teks. Ragam teks terdiri dari teks faktual, teks tanggapan, teks cerita, dan teks normatif. Teks faktual adalah teks yang berisi suatu kejadian yang bersifat nyata, benar-benar terjadi, tetapi tidak terikat dengan waktu. Dengan kata lain, suatu kejadian yang faktual bisa terjadi di masa lalu ataupun masa sekarang. Teks faktual dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu teks deskripsi dan teks prosedur/arahan.
Teks
tanggapan adalah teks yang berisi sambutan terhadap ucapan (kritik, komentar,
dan sebagainya) dan apa yang diterima oleh pancaindra, bayangan dalam
angan-angan. Teks tanggapan dibedakan menjadi dua buah teks, yaitu teks
eksposisi dan teks ekplanasi.
Teks cerita
adalah teks yang menuturkan bagaimana terjadinya suatu hal, peristiwa,
kejadian, perbuatan, pengalaman, dan sebagainya. Teks cerita terdiri dari teks
cerita ulang, naratif, anekdot, dan kesimpulan.
Satuan
bahasa pembentuk teks terdiri dari kalimat dan paragraf.Kalimat adalah satuan
gramatikal yang disusun oleh konstituen dasar dan intonasi final. Konstituen
dasar itu dapat berupa klausa, frase, maupun kata.Paragraf dapat diartikan sebagai
satuan gagasan di dalam bagian suatu wacana, yang dibentuk oleh kalimat-kalimat
yang saling berhubungan dalam mengusung satu kesatuan pokok pembahasan. Dengan
demikian, paragraf merupakan satuan bahasa yang lebih besar daripada kalimat
Untuk lebih
memahami materi mengenai Ragam Teks dan Satuan Bahasa Pembentuk Teks,
Anda dapat membaca materi pembelajaran dengan mengklik tautan yang telah
disediakan.
Pembelajaran 2: Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks Fiksi
Struktur,
Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks Fiksi merupakan salah satu materi yang harus Anda kuasai
sebagai guru pendidikan sekolah dasar agar mampu menganalisis teks
fiksi, menganalisis struktur, fungsi dan kaidah kebahasaan teks fiksi dan
menganalisis jenis teks fiksi.
Selain itu, bahan paparan atau media lain disertakan untuk membantu Anda dalam mempelajari materi. Pada akhir sesi pembelajaran, Anda diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan yang disajikan sebagai reviu pembelajaran yang sudah Anda lakukan.
Pembelajaran 3: Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks Nonfiksi
Teks nonfiksi merupakan teks berdasarkan fakta dan kenyataan yang ditulis berdasarkan kajian keilmuan dan atau pengalaman yang bersifat informatif. Secara umum struktur teks nonfiksi terdiri dari bagian pedahuluan, bagian inti, dan bagian penutup. Teks nonfiksi berfungsi untuk eksplorasi, informasi, persuasi, perbandingan, juga mendeskripsikan suatu fakta-fakta keilmuan. Bahasa yang digunakan dalam teks nonfiksi ialah menggunakan kata baku yang sesuai dengan stSaudarar penggunaan bahasa sesuai ejaan bahasa Indonesia juga menggunakan kalimat efektif yang memenuhi unsur kelengkapan, kelogisan, kesepadanan, kesatuan, dan kehematan. Kata dan kalimat yang digunakan juga menggunakan makna yang lugas dan tidak menggunakan makna kiasan yang menimbulkan makna Saudara.
Pembelajaran 4: Apresiasi dan Kreasi Sastra Anak
Sastra
anak-anak meliputi semua jenis penulisan kreatif dan
imajinatif yang khusus untuk dibaca dan menghibur anak-anak. Sastra anak
berkorelasi dengan dunia anak-anak dan bahasa yang digunakan sesuai dengan
perkembangan intelektual dan emosional anak yang menempatkan anak-anak sebagai
fokusnya. Sastra anak sebagai sumber pembelajaran bahasa di sekolah dasar
terdiri atas berbagai genre, yaitu: buku bergambar, fiksi realistik, fiksi
sejarah, fantasi/fiksi ilmiah, sastra tradisional, puisi, dan biografi yang
difiksikan.
Tujuan
pembelajaran sastra anak di sekolah dasar antara lain:
memberi kebahagiaan dan kesenangan, mengembangkan imajinasi, menambah
pengetahuan, mengembangkan berpikir kreatif, mengembangkan karakter,
mengembangkan apresiasi sastra, mengembangkan kesadaran bersastra, dan
menginterpretasi bacaan sastra.
Strategi
yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran sastra anak di
sekolah dasar adalah sebagai berikut; bercerita, berbicara, bercakap-cakap,
mengungkapkan pengalaman, membacakan puisi, mengarang terikat & bebas,
menulis narasi, deskripsi, eksposisi & argumentasi, menulis berdasarkan
gambar/visual, mendramatisasikan karya sastra.
Untuk lebih memahami materi mengenai Apresiasi dan Kreasi Sastra
Anak, Anda dapat membaca materi pembelajaran dengan mengklik tautan
yang telah disediakan
Refleksi Pembelajaran
Post a Comment
Post a Comment