Dodol Buah |
Untuk pasar luar negeri, kriteria standar mutu buah ditentukan oleh negara pengimpornya. Mutu buah sangat dipengaruhi oleh tingkat ketuaan, ukuran serta penampakan kulit buah. Buah yang memenuhi standar mutu harus utuh, terbebas dari luka memar, lecet maupun bekas luka. Selain itu, ukuran buahpun harus seragam dan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Buah-buahan yang tidak memenuhi standar mutu tersebut dapat dimanfaatkan menjadi dodol. Pengolahan buah-buahan menjadi dodol merupakan salah satu upaya untuk memperpanjang daya simpan buah dan menekan kehilangan lepas panen buah-buahan.
Pada awalnya dodol dibuat dan dimanfaatkan pada perayaan hari besar seperti idul fitri, perkawinan, kelahiran dan sebagainya. Akan tetapi saat ini dodol telah dipasarkan lebih meluas, terutama di tempat pariwisata dengan kemasan yang menarik. Dodol tersebut banyak dijadikan buah tangan oleh para wisatawan, terutama wisatawan domestik. Dodolpun menjadi ciri khas pada daerah wisata sehingga permintaannya akan tetap ada. Selain itu rasa dodol buah yang khas dan enak menjadikannya tetap diminati. Bila mutu dodol yang dihasilkan baik, enak rasanya, dan kemasannya menarik akan terbuka peluang untuk pemasaran antar daerah.
Praktek pengolahan dodol buah
Dodol Pepaya
Pepaya yang
dapat diolah menjadi dodol diantaranya adalah
pepaya Semangka dan pepaya Bangkok. Pepaya Semangka kulitnya kuning ketika
matang. Bentuknya lonjong
dan ujungnya berputing, daging buahnya berwarna merah
seperti Semangka. Pepaya Bangkok, berukuran besar, berdaging keras, berwarna jingga kemerahan bila matang.
Bahan:
5 kg pepaya (3 kg bubur
buah)
1875 g gula pasir
15 g asam sitrat
10 g garam atau sesuai selera
Alat:
baskom plastik
pisau stainless steel talenan
timbangan 5 kg
blender kompor
panci double jacket
pengaduk kayu
nampan
plastik, dialasi lembaran plastik tahan
panas
keranjang plastik
kemasan plastik selopan kemasan karton
Cara membuat:
1. Buah dicuci dengan air bersih, lalu dikupas dan dipotong kecil-kecil agar mudah dalam penghancuran.
2. Daging
buah
dihancurkan
hingga
menjadi
bubur
buah
dengan
blender.
3. Pencampuran bubur buah dengan
bahan lainnya. Untuk setiap kilogram bubur buah ditambahkan gula pasir
sebanyak 5/8 kilogram
dan
asam sitrat sebanyak 5 gram.
4. Adonan dimasak disertai pengadukan
hingga
kental
dan kalis
selama 60-90 menit. Sebelum pemasakan dihentikan, tambahkan
garam.
5. Kemudian adonan yang telah masak, dicetak dengan menuangkan
adonan ke dalam
nampan plastik yang
telah
dilapisi
lembaran
plastik tahan panas dan didinginkan.
6. Selanjutnya adonan yang telah dingin, dipotong sesuai selera dan dibungkus dengan plastik selopan. Sejumlah bungkusan
dodol dikemas lagi dengan menggunakan kotak karton yang telah dirancang dengan desain yang menarik.
Dodol pisang
Jenis pisang yang
enak
diolah menjadi dodol adalah pisang
Ambon. Selain
rasanya
enak, aroma pisang Ambon sangat
kuat
sehingga dodol yang
dihasilkan
bercita rasa
enak.
Pisang
yang
digunakan dalam pembuatan dodol biasanya off
grade, pisang berukuran
kecil
dan burik
(banyak
scab).
Buah dengan
tampilan tersebut memang kurang menarik untuk buah meja, tetapi cita
rasanya sama. Sebaiknya tingkat ketuaan dan kematangan buah yang akan diolah cukup atau over
ripe
(lewat
matang) karena kondisi buah
tersebut rasanya manis, tidak sepet
dan
aromanya kuat.
Cara 1
Bahan :
1,5 kg
1 kg
1 g pisang
gula pasir asam sitrat
Alat :
baskom plastik
pisau stainless steel
talenan timbangan 5 kg blender
kompor
panci double jacket
pengaduk kayu
nampan
plastik, dialasi lembaran plastik tahan
panas
keranjang plastik
kemasan plastik selopan
kemasan karton
Cara membuat:
1. Buah dikupas, kemudian dikukus selama 10 menit, untuk mencegah timbulnya warna coklat pada pisang.
2. Setelah itu, buah dihaluskan dengan blender hingga menjadi bubur.
Kemudian ditambahkan gula pasir dan asam sitrat ke dalamnya. Setiap 1 kg bubur buah ditambahkan gula pasir sebanyak 1 kg dan 1 g asam sitrat.
3. Adonan dimasak disertai pengadukan hingga kental dan kalis selama 60-90 menit. Sebelum pemasakan dihentikan, tambahkan garam.
4. Kemudian adonan yang telah masak, dicetak dengan menuangkan adonan
ke
dalam nampan plastik yang
telah
dilapisi lembaran
plastik tahan panas dan didinginkan.
5. Selanjutnya adonan yang telah dingin, dipotong sesuai selera dan dibungkus dengan
plastik
selopan.
Sejumlah bungkusan
dodol
dikemas lagi dengan menggunakan kotak karton yang telah dirancang dengan desain yang
menarik.
Cara 2
Bahan : 1,5 kg pisang
250 g tepung ketan
1 kg gula merah
1 sdt garam dapur
1 lt santan kental
Cara membuat:
1. Pisang dikupas, lalu dihaluskan hingga menjadi bubur.
2. Gula merah
direbus dengan 250
ml
hingga larut, lalu disaring.
3. Kemudian gula merah, tepung ketan dan santan dicampurkan ke
dalam bubur buah.
4. Adonan dimasak dengan api sedang sampai kalis dan kental selama
30
menit.
5. Kemudian adonan yang telah masak, dicetak dengan menuangkan adonan
ke
dalam nampan
plastik yang
telah
dilapisi lembaran plastik tahan panas dan didinginkan.
6. Selanjutnya adonan yang telah dingin, dipotong sesuai selera dan
dibungkus dengan
plastik selopan. Sejumlah bungkusan dodol dikemas lagi dengan menggunakan kotak karton
yang
telah dirancang dengan desain
yang menarik
Proses Pengolahan Dodol Buah
Hampir semua jenis buah dapat diolah menjadi dodol.
Cita rasa yang dihasilkan tergantung dari jenis buah yang digunakan. Cara pembuatan
dodol buah dapat
digolongkan
berdasarkan perbedaan bahan pendukung yang digunakan, yaitu pembuatan dodol buah tanpa penambahan tepung dan dengan penambahan tepung.
Dodol buah
tanpa penambahan tepung
menggunakan bahan
baku hanya bubur buah, gula, asam sitrat dan bahan pengawet. Selama proses pemanasan senyawa pektin yang terkandung dalam buah
bersama-sama dengan gula dan asam sitrat akan membentuk adonan kental dan memadat setelah didinginkan. Pektin adalah senyawa menyerupai agar-agar yang terkandung dalam setiap jenis buah; banyaknya tergantung
dari jenis
buahnya dan
tingkat
kematangan buah.
Dodol buah
dengan penambahan tepung, dibuat dengan menambahkan tepung ketan. Selain itu bahan pendukung lain yang perlu ditambahkan pada pembuatan dodol buah cara ini adalah santan kelapa, agar adonan kalis dan tidak lengket. Selama proses pemanasan, bubur
buah yang
dicampur tepung ketan akan mengental dan memadat setelah
didinginkan.
Cara pembuatan dodol buah
yang
akan dibahas selanjutnya adalah cara yang pertama, yaitu pembuatan
dodol buah tanpa penambahan tepung.
Penyiapan
bahan. Buah
sebagai bahan
baku
pembuatan dodol adalah campuran buah yang masih setengah matang dan buah yang sudah matang. Buah setengah
matang diperlukan untuk
membentuk produk yang kental dan tidak lengket, sedangkan buah yang matang diperlukan untuk menghasilkan
aroma dan cita rasa dodol buah yang diinginkan. Perbandingan gula dan bubur buah 1:3 sampai 3:4. Asam sitrat yang ditambahkan berkisar 1-5 gram per kilogram
bubur buah, tergantung jenis buah yang diolah. Untuk buah yang asam, asam sitrat yang ditambahkan cukup
1 gram. Sementara untuk buah yang tidak asam, jumlah asam sitrat yang ditambahkan berkisar 1-5
gram per kilogram bubur
buah.
Penghancuran. Sebelum buah dihancurkan, terlebih
dahulu buah dikupas, dicuci dan diperkecil
ukurannya. Penghancuran dilakukan dengan menggunakan
blender
sampai terbentuk
bubur
buah.
Formulasi bahan.
Hancuran
daging buah
yang sudah berbentuk bubur, selanjutnya ditambah
gula pasir dan
asam sitrat sesuai dengan perbandingan yang sudah disebutkan
di
atas.
Pemasakan. Campuran bahan dimasak menggunakan
wajan dengan api
kecil
sampai
matang
dan kalis
selama 30-60 menit. Pemasakan dodol skala besar dapat digunakan wajan
dobel jaket yang dilengkapi dengan pengaduk otomatis. Yang perlu diperhatikan dalam
penggunaan alat pemasak dodol buah
adalah alat terbuat dari stainless steel atau
wajan berlapis email, bukan terbuat dari besi atau aluminium. Penggunaan alat dari bahan yang tidak disarankan akan menimbulkan
reaksi kimia antara
buah/bahan yang bersifat asam dan komponen
logam dalam alat.
Pencetakan.
Adonan dodol yang
telah
masak,
selanjutnya dituang ke dalam loyang yang sudah dilapisi plastik dan didinginkan agar adonan memadat. Adonan yang telah dingin
kemudian dipotong kecil-kecil.
Pengemasan. Pengemasan dilakukan terhadap potongan adonan yang telah dingin. Bahan kemasan yang biasa digunakan untuk
membungkus dodol buah adalah plastik selopan. Sifat plastik jenis
ini transparan, agak elastis, tahan terhadap suhu, tahan
terhadap air dan
minyak, dalam keadaan kering relatif kedap
terhadap gas.
Agar mutu
dodol buah dapat dipertahankan, perlu
pengemasan dan
penyimpanan yang baik dan
sesuai. Pengemasan dan
penyimpanan
merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam industri pangan. Selain itu, pengemasan dan
penyimpanan yang baik akan
memperpanjang daya simpan produk.
Pada
awalnya,
pengemasan bahan pangan
bertujuan
untuk
memberikan perlindungan terhadap bahan yang dikemas. Akan tetapi kini pengemasan merupakan sarana yang sangat perlu untuk meningkatkan pemasaran. Ukuran, bentuk, model dan desain kemasan akan mempengaruhi tingkat kesukaan selera konsumen.
Bahan
kemasan yang
dibutuhkan untuk dodol buah
adalah
plastik sebagai pembungkus dodol dan kertas karton sebagai pengemas luar. Jenis plastik yang cocok untuk dodol adalah jenis plastik selopan. Sifat plastik jenis ini transparan, agak elastis, tahan terhadap suhu, tahan terhadap air dan minyak, dalam keadaan kering relatif kedap
terhadap gas.
Kertas karton
diperlukan sebagai kotak pengemas dodol yang telah dibungkus dengan plastik selopan. Kotak dirancang sedemikian rupa agar menarik. Di bagian luarnya diberi gambar dan keterangan mengenai keunggulan
dodol dan
komposisi bahan bakunya. Selain itu, dalam kotak tersebut
dicantumkan keterangan tanggal produksi dan
kadaluwarsa. Dodol yang telah dikemas dimasukkan
ke dalam karton yang
lebih besar untuk
memudahkan pendistribusian.
Penyimpanan diperlukan sebelum dodol dipasarkan. Ruang penyimpanan harus bersih dan dijaga agar terbebas dari binatang pengganggu. Kotak yang berisi dodol disusun sedemikian rupa dalam rak-rak penyusunan agar kemasan tidak rusak akibat tumpukan yang terlalu banyak. Seminggu sekali dilakukan pemeriksaan terhadap dodol.
Pemeriksaan tidak hanya dilakukan
terhadap dodol di ruang
penyimpanan, tetapi juga dodol yang ada di pasar.
Dodol merupakan salah satu produk olahan pangan yang daya simpannya lama. Sebagai produk pangan, maka syarat keamanan dan kesehatan harus dipenuhi. Bila menggunakan pewarna untuk memperbaiki penampakan dodol, maka pewarna yang digunakan harus memenuhi persyaratan sebagai pewarna pangan dan sesuai dengan dosis Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang dodol. Demikian pula dengan penggunaan bahan pengawet, jumlahnya tidak diperkenankan melebihi batas maksimum yang diijinkan.
Post a Comment
Post a Comment